Selasa, 4 Maret 2023, bertempat di ruang kelas XII IPS, pukul 08.00 diadakan kegiatan Program ROOTS  yaitu Pencegahan Perundungan (Bullying) di SMAN 9 Raja Ampat. Program Anti Perundungan yang dikembangkan oleh  UNICEF bertujuan untuk mengembangkan program pencegahan anti  kekerasan antar teman sebaya  dan berfokus menciptakan sekolah aman dan nayama dengan pengaktifkan peran siswa sebgai Agen Perubahan atau Agen Berpengaruh. Pemerintah telah menetapkan perlindungan anak sebagai prioritas nasional , khususnya di konteks sekoah diatur dalam UU Perlindungan Anak  no. 35 tahun 2014 serta peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penangulangan Tindak kekerasan di Lingkungan satuan Pendidikan. dalam iplelmetasinya, kebijakan tersebut berfokus pada tenaga pengajar(guru) , siswa, hingga orang tua.

Agen Perubahan di pilih sebanyak 30 siswa dari kelas 10 dan kelas 11, tujuan pemilihan agen perubahan ini yaitu memiliki siswa yang berpengaruh di kalangan mereka, setelah pemilihan agen Perubahan maka fasilitator guru membuat pertemuan program ROOTS sebanyak 15 kali selama 1 kali program.

Siswa juga dilatih menghadapi konflik antar siswa. Untuk SMAN 9RAJA AMPAT, program ROOTS ini baru dilaksanakan tanggal 4 April 2023, program ini sudah hanrus di jalankan sejak bulan januari 2023, namun terkendala dengan banyaknya kegiatan sekolah sehingga program ROOTS ini baru di laksanakan sekarang, direencanakan akan berakhir awal bulan mei 2023.

Dalam Pertemuan 1, tentang Pengenalan Program maka soft-skills yang dikembangkan yaitu bekerja sama dan pertemanan dan hubungan Sosial/Relationship.Agar pertemuan pertama kesannya menyenangkan maka diawali dengan permainan nama yang dikembangkan dengan membuat nametag serta siswa mengambarkan perasaan mereka saat datang dan pulang pada  pada dinding Perasaan. ini akan menjadi perkenalan pertama mereka.

Setiap kegiatan ROOTS akan di update pada laman Facebook @AntiPerundungan SMA N 9 Raja ampat atau Instagram @SMAN9RAJAAMPAT  dengan kesan mengajak untuk tidak melakukan perundungan di sekolah.