Dorehkar-Raja Ampat - Suasana haru dan bangga mewarnai acara penamatan siswa kelas 12 angkatan ke-14 di SMA NEGERI 9 RAJA AMPAT pada Kamis 8 Mei 2025. Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi momen perpisahan sekaligus perayaan atas selesainya masa pendidikan di jenjang menengah atas. Namun, ada yang berbeda pada penamatan kali ini, di mana para siswa mengenakan pakaian toga yang merupakan aset sekolah dari tahun ke tahun dan ini penggunaan toga terakhir di mana sebagai tanda kenang-kenangan dari pihak sekolah kepada siswa dan di kasih gatis tanpa di pungut biaya.
Keputusan ini diambil oleh pihak sekolah sebagai bentuk kepatuhan terhadap instruksi Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam terkait larangan penggunaan toga pada acara penamatan sekolah. Instruksi tersebut, sebagaimana diwartakan oleh RRI.co.id pada tanggal 8 April 2025, alasannya yaitu kegiatan wisudah hanya untuk perguruan tinggi bukan siswa sekolah, selain itu sebaiknya penamatan siswa jangan memberatkan orang tua dengan pungutan sebaliknya kegiatan perpisahan siswa dengan mengasah kreativitas siswa tanpa biaya tambahan dari orang Tua.https://rri.co.id/sorong/daerah/1440610/bupati-raja-ampat-larang-kegiatan-wisuda-sekolah-tingkat-tk-hingga-sma?fbclid=IwY2xjawKPeaBleHRuA2FlbQIxMQABHkT2W2MmuqVXyVm2GeKej1mG_yxqqAQZXS5mHjC5ZrIdA6UOZ8YVLkJNwEZU_aem_Zs5b1hNxsaOWkhqrZ9Thmw
Kepala Sekolah SMA N 9 Raja Ampat, Bapak Manduru Frans jenbise,S.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihak sekolah sepenuhnya mendukung dan melaksanakan instruksi dari pemerintah daerah. Beliau juga mengapresiasi pengertian dan kerjasama dari para siswa dan orang tua terkait perubahan ini, namun dari pada Toga ini sebagai aset sekolah tidak di pakai lagi di tahun mendatang, maka biarlah tahun ini kita menggunakanannya untuk terakhir kali dan setelah itu toga tersebut boleh di bawah pulang siswa sebagai kenangan dari sekolah.
"Kami memahami bahwa toga telah menjadi simbol kelulusan selama ini. Namun, kami juga menyadari pentingnya mematuhi kebijakan yang dikeluarkan oleh Bapak Bupati. Penamatan ini tetaplah momen yang sakral dan bermakna, meskipun terakhir kali kehadiran toga di pakai dan tahun depan kita tak menggunakannnya lagi," ujar Bapak Kepala Sekolah
Lebih lanjut, Bapak Manduru Frans Jenbise,S.Pd mengumumkan bahwa mulai tahun depan, acara penamatan di SMA Negeri 9 Raja Ampat akan mengusung tema yang lebih kearifan lokal dengan penggunaan pakaian kebaya bagi siswa perempuan dan jas bagi siswa laki-laki. Keputusan ini disambut baik oleh para siswa dan orang tua, yang melihatnya sebagai langkah positif dalam melestarikan budaya dan identitas bangsa.
Salah satu siswa kelas 11 Aprilia Asso mengaku tidak mempermasalahkan perubahan ini. "Awalnya memang terasa sedikit berbeda karena angkatan kami tahun depan penamatan tanpa menggunakan Toga, tapi kami mengerti alasan di baliknya. Justru, kami jadi antusias untuk penamatan tahun depan dengan kebaya dan jas. Ini pasti akan menjadi pengalaman yang unik dan berkesan dan pastinya lebih seru lagi ," katanya.
Acara penamatan angkatan ke-14 SMA Negeri 9 Raja Ampat tetap berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian acara seperti pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi, pentas seni, dan pelepasan siswa oleh perwakilan guru. Meskipun penggunaan toga yang terakhir di angkatan ini, semangat kebersamaan dan kebahagiaan tetap terpancar dari wajah para siswa yang siap melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya.
Kampung Dorehkar-distrik Ayau Kab Raja Ampat, 13 Mei 2025
Jadilah yang pertama berkomentar di sini