Sekolah sebagai tempat untuk belajar Di dalam lingkungan sekolah terdapat unsur yang hidup atau biotik dan unsur yang tidak hidup atau abiotik. Faktor-faktor apa saja yang termasuk dalam kelompok biotik adalah warga sekolah yaitu Kepala Sekolah,guru,tata usaha dan murid dan abiotik adalah alat aset sekolah berupa Keunagan dan sarana prasarana yang menunjang pembelajaran di sekolah, 2. Seorang kepala sekolah yang baik akan berperan dalam mengelola ekosistem sekolahnya dengan cara membuat pembagian tugas dan tanggung jawab dal;am pembelajaran maupun manajemen sekolah agar semua berjalan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, 3. Kemampuan sebagai lider, kemampuan sebagai manajerial, kemampauan sebagai akutan dan sebagai penyelina dimiliki oleh seorang kepala sekolah sebagai pemimpin ekosistem sekolah, 4. Yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah secara efektif dan efisien yaitu kepala sekolah yang punya kemampuan berdasarkan pengalamannya dalam manajemen dan akuntan, 5. Dampak sumber daya (fasilitas) yang sekolah miliki untuk memfasilitasi proses pembelajaran murid saat ini yaitu proses peningkatan mutu sekolah dan kwalitas dan kuantitas.
Proses Peningkatan mutu sekolah serta kwalitas dan kuantitas semuanya mengarah ke Ekosisten Sekolah, Ekosistem sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Faktor biotik dan Abiotik seyogyanya di gunakan sebaik-baiknya untuk kebutuhan sekolah, namun terkadang banyak guru yang mengeluh dengan segala sekurangan yang ada di sekolah dan tidak ada usaha atau ide-ide kreatif untuk membuat perubahan di lingkungan sekolah, ada 2 pendekatan yang dikenal yaitu pendekatan berbasis kekurangan/masalah dan Pendekatan berbasis aset (asset-based approach).
Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Kita mengeluhkan banyak fasilitas sekolah yang tidak berfungsi baik, buku ajar yang tidak lengkap, atau sekolah yang tidak tidak memiliki laboratorium. Kekurangan yang dimiliki mendorong cara berpikir negatif sehingga fokus kita adalah bagaimana mengatasi semua kekurangan atau apa yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang tidak nyaman dan curiga yang dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.
Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach biasanya pada fokus pada apa yang mengganggu, apa yang kurang,dan apa yang tidak bekerja, segala sesuatunya dilihat dengan cara pandang negatif, semakin lama kita secara tidak sadar menjadi seseorang yang buta terhadap aset yang ada di sekitar kita, Pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis berpusat pada apa yang menjadi kerja.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) muncul sebagai kritik terhadap pendekatan konvensional atau tradisional yang menekankan pada masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang ada pada suatu komunitas.Pendekatan PKBA menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan
Karakteristik komunitas yang sehat dan resilien adalah Mempraktikkan dialog berkelanjutan dan partisipasi anggota masyarakat,Menumbuhkan komitmen terhadap tempat,Membangun koneksi dan kolaborasi,Mengenal dirinya sendiri dan membangun aset yang ada,Membentuk masa depannya,Bertindak dengan obsesi ide dan peluang,Merangkul perubahan dan bertanggung jawab,Menghasilkan kepemimpinan.
Aset –aset dalam sebuah komunitas antara lain : Modal Manusia,Modal Sosial, Modal Politik, Modal agama dan budaya, Modal Fisik, modal lingkungan atau alam, dan Modal finansial.
Selama kita berada di sekolah, pada saat rapat antar guru atau dengan kepala sekolah, biasanya apa yang dibahas? Apakah membahas apa yang menjadi kekurangan sekolah selama ini? Atau membahas soal kekuatan yang dimiliki oleh sekolah? selama ini yang di bahas jika rapat tentang suatu kegiatan sekolah lebih banyak ke kekurangan sekolah dalam hal solusi menambah guru mapel tertentu serta bagaimana mengurangi tingkat kealpaaan siswa dan setiap kegiatan sekolah selalu dicari jalan terbaik agar kegiatannya berlangsung dengan sukses
Apabila kita mendiskusikan seorang murid bersama sesama rekan guru, biasanya apakah yang kita bahas? Kekurangan atau kenakalan dari murid kita atau kebaikan atau kekuatan yang dimiliki murid kita?apabila bersama guru lainnya maka biasanya yang dibahas yaitu kekurangan murid dan bagaimana cara pendekatan yang dilakukan untuk merubah kekurangan dengan kekuatan yang dimilikinya karena setiap siswa berbeda pemahanannya dalam pembelajaran, untuk itu cara yang sering di pakai guru adalah pembelajaran berdiferensiasi yaitu pembagian pembelajaran siswa sesuai kemampuannya dalam menerima pembelajaran, siswa yang mampu diberi soal yang berbobot , siswa yang sedang diberi soal yang sesuai kemampuan dan siswa yang kurang di beri soal yang mudah dan simpel
Jadilah yang pertama berkomentar di sini